
Kendaraan Segala Medan Eksperimental yang Aneh, 1954
Kendaraan roda empat amfibi aneh yang disebut Rhino dirancang oleh penemu Yunani-Amerika Elie Aghnides. Pada tahun 1940-an, Aghnides sedang mengamati sebuah traktor yang bekerja di Central Park Kota New York dan berpikir dia dapat menggabungkan stabilitas buldoser dengan kecepatan mobil, dan menciptakan kendaraan yang efisien di segala medan.
h / t: rarehistoricalphotos Kredit foto: John Dominis / Koleksi Gambar LIFE / Sains Populer / Getty Images
Beberapa tahun kemudian, dia muncul dengan konsep kendaraan besar yang dijuluki “The Rhino”. Fitur yang menonjol adalah roda depan miring yang besar, yang memiliki diameter enam kaki dan berat masing-masing 1.500 pound. Roda-rodanya juga berlubang, yang memungkinkan badak tersebut mengapung, sementara itu, hidrojet mendorongnya ke depan sepanjang badan air.
Kendaraan yang tampak aneh itu memiliki berat lima ton dan dapat melakukan perjalanan dengan mudah melalui pasir yang dalam, lumpur, dan air. Di jalan raya, kecepatannya mencapai 45 mil per jam, tetapi di dalam air, kecepatannya tidak bisa melampaui 5 mil per jam.
Prototipe ini dibuat oleh Marmon-Harrington di Indianapolis pada tahun 1954. Ini dirancang dengan pusat gravitasi rendah yang berarti dapat miring 75 derajat ke kedua sisi tanpa terjatuh.
Aghnides mendemonstrasikan penemuan tersebut untuk militer, tetapi mereka memutuskan untuk tidak membeli penemuan tersebut karena mereka khawatir roda tiup dapat tertembus oleh tembakan. Ada beberapa foto dan video pengujian kendaraan.
(Dikunjungi 1 kali, 103 Kunjungan hari ini)
(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=1521032898120611&version=v2.0”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
(function(d){
var js, id = ‘facebook-jssdk’, ref = d.getElementsByTagName(‘script’)[0];
if (d.getElementById(id)) {return;}
js = d.createElement(‘script’); js.id = id; js.async = true;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/all.js”;
ref.parentNode.insertBefore(js, ref);
}(document));
/*=====================*/
(function() {
var po = document.createElement(“script”); po.type = “text/javascript”;
po.async = true;
po.src = “https://apis.google.com/js/plusone.js?publisherid=116390727576595561749”;
var s = document.getElementsByTagName(“script”)[0]; s.parentNode.insertBefore(po, s);
})();
/*=====================*/
!function(e,n,t){var o,c=e.getElementsByTagName(n)[0];e.getElementById
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&appId=1521032898120611&version=v2.0”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, ‘script’, ‘facebook-jssdk’));
Source link
Discover more from CiptaVisual
Subscribe to get the latest posts sent to your email.